Seekor kucing kampung menatap nanar pada sebuah pintu yang tertutup rapat.Cukup lama dia bermimpi untuk bisa menjadi salah satu penghuni di rumah itu. Tetapi ketidaktahuan membuat dia hanya mampu termangu menatap pintu itu.
Ketika suatu saat sebuah tangan hangat menggandengnya dan memberinya kunci untuk bisa masuk kepintu itu…sungguh kucing itu begitu bahagia lantaran mimpinya sebentar lagi nyata.
Masuk disebuah dunia yang sama sekali asing tak terlalu buat si kucing kampung yang sederhana itu begitu risau, dengan kesederhanaannya dia tak berharap banyak. Perlahan si kucing sederhana itu mulai mengurai mimpi, sungguh sebuah rumah hangat yang mempesona.
Perjalanan waktu senantiasa mampu merubah segalanya, bahkan sebuah hatipun tak dapat kita paksa buat berkutat pada kondisi yang sama. Ach......dasar kucing yang kelewat sederhana, dia selalu merasa bahwa apa yang dirasakannya selalu sama dengan yang dirasakan semuanya, padahal dia cuma seekor kucing yang boleh jadi terkadang bahasa yang terucap belum tentu seperti apa yang tertangkap.
Sebuah luka senantiasa tinggalkan jejak yang sama. Luka yang disamarkan hanya mampu bertahan dalam bilangan waktu tertentu. Ketika sebuah luka kembali mengoyak sungguh kita tak pernah tahu sanggupkah tubuh ini menampungnya?.
Rasanya kucing kampung yang kelewat sederhana itu harus banyak lagi belajar. Belajar buat bicara dengan bahasa hati yang sama sehingga ketika dia bicara tak lagi ada salah sangka. Rasanya si kucing sejenaklah menepi buat sekedar merenungi langkah-langkah kaki yang dapat ditempuh selama ini. Barangkali rumah ini kelewat mewah buatnya..
Ketika hati lelah akan keinginan
Ketika raga lelah akan sakit yang mendera
Ketika hati diselimuti kerinduan
Diri ini seolah terus berbisik
Mungkinkah?
Kapankah?
Harapan yang terus dipahat akan terwujud?
Seketika ku berkata pada dinding hati ini
” Dan smoga….
Bukan hanya sekedar keinginan
Yang terus mengendap didalam hati
Smoga….
Keinginan itu terpenuhi
Bisa diraih
Walaupun hanya sebagian saja yang mungkin”
Ketika ku berusaha mencerna seruan jiwaku
Hingga mengetuk dinding hati ini.
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini, lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku atau -Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: …di dunia atau akhirat- sukseskanlah untukku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah keredlaanMu kepadaku.”
Amin ya Allah.....
Uhh.......hari dah larut nampaknya harus segera istirahat, pekerjaan besok sudah mulai melirik. Semoga Allah memberikan kekuatan...Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar