Kamis, 25 November 2010

Pantaskah aku mendapatkan sorga Mu.....ya Allah....?



Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk.
Sholat lima waktu? Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek- pendek saja agar lekas selesai.
Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah swt, terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu.
Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib.
Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan, “Kalau tidak terlambat” atau “Asal nggak bangun kesiangan.”
Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?
Padahal Rasulullah saw dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah swt.
Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya.




Baca Qur’an sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya.
Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah swt maka tergetarlah hatinya.
Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin.
Kadang lupa, sedang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?
Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah swt.
Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam dari sebaris kalimat Allah swt yang baru saja dibacanya.

Bersedekah jarang, begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh.
Berbuat baik terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan.
Sudah lah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum?

Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah swt? Dari ridha orang tua lah, ridha Allah swt diraih.

Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kita merengkuh surga.
Bukankah Rasulullah yang sejak kecil tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah?




Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan? Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah swt memanggil orang-orang terkasih itu hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka? Jangan tunggu penyesalan…

Ya...Allah, pantas kah aku mendapatkan sorga Mu......?



Astaghfirullaah…





Selasa, 23 November 2010

Berfikir bijak pada Facebooker.....




Tahukah Anda, setiap apapun yang kita googling, posting, updating, sharing ataupun tweeting akan tetap abadi di Internet hingga kapanpun untuk kemudian dapat diakses oleh siapapun? Jika yang kita lakukan di Internet berhubungan dengan konten/materi negatif, maka hal tersebut akan menjadi ampas / residu yang tak berguna dan cenderung merugikan bagi generasi muda Indonesia.
Tak ada cara lain untuk meminimalisir dampak negatif dari ampas yang tertinggal di Internet, selain dengan menggelontorkan sebanyak mungkin konten positif. Sehingga walau ampasnya tidak mungkin dihilangkan, tetapi keberadaannya menjadi tidak terasa dan dampak negatifnya bisa ditekan.

Salah satu perlakuan kita yang dapat memberikan kejadian hal tersebut di atas adalah penggunaan Facebook.
Facebook, mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Ya, facebook adalah salah satu situs jejaring sosial yang sangat digemari masyarakat saat ini. Mulai dari anak - anak sampai orang tua, siswa sampai mahasiswa, tukang bakso sampai direktur utama, pedangang kecil sampai pengusaha, dan sebagainya. Dan sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya, pasti mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu juga dengan facebook.





Dalam tulisan saya kali ini akan mencoba untuk menelaah dampak positif dan negatif pada penggunaan facebook yang akhir-akhir ini tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, orang banyak melibatkan akan fasilitas jejaring sosial lewat internet tersebut.

A. Dampak Positif :
  • Mempererat silaturahmi
Ya, mungkin ini adalah kegunaan dari facebook yang paling bisa kita rasakan. Bahkan dengan facebook, kita bisa menemukan kembali orang - orang yang pernah kita kenal di masa lalu.
  • Mengetahui potensi diri
Dalam facebook banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa sih kita sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian kuis yang terdapat dalam facebook mengandung unsur - unsur ramalan, dan sudah tentu anda paham bahwa percaya pada ramalan merupakan sebuah kesyirikan, dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah ta'ala :
  • Media promosi
Jelas, facebook bisa digunakan sebagai media promosi, entah itu mempromosikan produk, jasa, instansi, atau hal lain. Bahkan, pada saat pemilu legislatif kemarin, sebagian caleg juga menggunakan facebook untuk media kampanyenya.
  • Sarana diskusi
Di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup.
  • Tempat curhat
Hmmm, yang ini mungkin bisa juga, kalau kita lagi mendapatkan masalah, kita tinggal meng-update status facebook kita dengan masalah yang sedang kita hadapi, lalu kalau ada orang yang peduli, pasti orang tersebut akan memberi komentar yang isinya mungkin hanya sekedar memberi semangat atau bahkan memberikan alternatif untuk menyelesaikan masalah. Tapi tempat curhat terbaik tetap, Allah swt, yang bisa menunjukkan jalan keluar atas setiap masalah yang kita hadapi. Tapi, ya...lumayan lah ada manfaatnya juga.



B. Dampak Negatif :
  • Buang waktu
Lebih banyak waktu kita yang terbuang sia - sia untuk hal yang kurang bermanfaat
Apa lagi kalau sudah kena sindrom facebookholic alias kecanduan.
  • Boros duit
Hmm, yang ini tentu tidak bisa dihindari, apalagi yang facebookannya pakai hape, lagi seneng - seneng facebookan, e tau - tau pulsanya sekarat ( Pengalaman pribadi, hehe ). 
  • Malas





    Malas belajar, mengerjakan tugas atau pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan
    ya...habis facebookan terus, akibatnya secara tidak langsung, kita mengalami apa yang namanya... pembodohan yang menyenangkan.
    • Pergaulan bebas
    Memicu terjadinya pergaulan bebas tanpa batas.
    Ya, namanya juga dunia maya, dunia tanpa batas, seseorang bisa menjelma menjadi siapa saja dan berbuat apa saja, baik atau buruk





    Saya kira ini baru sebagian kecil saja yang terungkap mengenai dampak dari penggunaan Facebook tersebut.
    Teknologi Internet dan situs jejaring sosial memang bak pisau bermata dua. Jika digunakan untuk menjalankan niat positif, maka hasilnya tentu akan bermanfaat. Tetapi jika dijalankan dengan niat negatif, atau tanpa waspada, maka dampaknya akan buruk, baik bagi diri sendiri, orang lain ataupun masyarakat sekitar.
    Di sinilah pentingnya peranan orangtua dan guru dalam mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagi yang masih di bawah umur (di bawah 18 tahun). Selain itu pelaku bisnis layanan selular dan warnet, sebagai salah satu sarana mengakses Internet oleh publik, juga memegang peranan yang penting terkait dengan keamanan dan kenyamanan anak, remaja dan murid dalam mengakses Internet dan menggunakan situs jejaring sosial.






    Oleh karena itu saya menggarisbawahi apa yang telah dikatakan bahwa tak ada cara lain untuk meminimalisir dampak negatif dari ampas yang tertinggal di Internet, selain dengan menggelontorkan sebanyak mungkin konten positif (salah satu nya mudah-mudahan Blog saya ini). Sehingga walau ampasnya tidak mungkin dihilangkan, tetapi keberadaannya menjadi tidak terasa dan dampak negatifnya bisa ditekan sekecil mungkin.Dan saya berharap para pembaca dapat terus mendorong kami para Bloger Positif untuk terus semangat berkarya, salah satunya ya....tentu dengan terus mengunjungi blog kami.

     Bagi orang yang cerdik, akan selalu dapat mengambil peluang yang berharga dalam menghadapi kondisi apapun. Oleh karena itu, terus kan apa yang kita lakukan (termasuk keterlibatan kita dalam menggunakan fasilitas yang tersedia atas kemajuan teknologi ini) dan kita tunjukkan bahwa kemajuan ini sangat banyak memberikan faedah kepada kita semua dan terus berkarya agar hal negatif yang dirasakan sedikit demi sedikit akan terkikis juga.Bagaimanapun kita tidak mungkin akan terhindar dari perkembangan teknologi ini selama kita hidup.
    Akhirnya saya berpesan kepada mereka yang selalu hanya mencibir saja tentang prilaku para pengguna jasa internet, padahal mereka juga sebetulnya menyukainya, tanpa memberikan karya kepada orang agar dapat menunjukkan kemampuannya seperti para teknolog yang sudah memberikan karyanya kepada umat ini melalui teknologi jejaring sosial lewat internet, sehingga orang dapat mudah berkomunikasi seperti apa yang sudah kita rasakan ini.


                                                                                         Mark Zuckerberg 
                                                                                         Jutawan Muda


    Saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya anda, semoga karya  saya yang kecil ini tidak  hanya akan  menjadi sampah-sampah ilmu tanpa guna..... Semoga.
    Salam ....buat para Facebooker, bloger...dan lainnya. yu..kita ciptakan citra yang baik agar dapat cepat dirasakan oleh semua kalangan, anak-anak, remaja, dewasa maupun para orang tua. Khusus untuk para orang tua...dampingi anak-anak kita agar mereka akhirnya dapat merasakan juga manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan bukan sebaliknya (apatis/trouma terhadap kemajuan teknologi) dan siapa tahu dari merek ada juga menjadi seorang teknolog ulung yang lebih berhasil dari apa yang sudah dilakukan para ilmuwan jejaring sosial (internet/IT)terdahulu. Amin......


                                              Albert Einstein
                                              Seorang Ilmuan Besar