Jumat, 31 Desember 2010

Mau Tahun Baruan....? Maknai dulu ini yu.....







Perayaan Tahun baru adalah suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Bangsa-bangsa atau umat yang mempunyai kalender tahunan biasanya mempunyai perayaan tahun baru. Tapi apakah semua umat merayakan tahun barunya.....?
Nah, untuk menjawab pertanyaan itu, yu....kita selusuri kembali sejarah perayaan tahun baru berbagai bangsa dan umat di dunia serta hukum merayakannya bagi kaum muslimin. Semoga bermanfaat.





1. Perayaan Tahun Baru Umat Yahudi  


Agama dan Umat Yahudi merayakan Tahun Baru mereka tidak pada hari ke-1 bulan ke-1 Kalender Ibrani (bulan Nisan), tetapi pada hari ke-1 bulan ke-7 Kalendar Ibrani (bulan Tishrei). Umat Yahudi menyebut Perayaan Tahun Baru mereka dengan nama Rosh Hashanah, yang berarti “Kepala Tahun”.
Rosh Hashanah ini digunakan umat Yahudi untuk memperingati penciptaan dunia seperti yang ditulis dalam kitab mereka. Mereka merayakannya dengan cara berdoa di sinagog, mendengar bunyi shofar (tanduk). Menyediakan makanan pesta berupa roti challah yang bundar dan apel yang dicelupkan ke dalam madu, juga kepala ikan dan buah delima. Buah-buahan baru disajikan pada malam kedua. Pada Perayaan Tahun Baru ini mereka beristirahat dari aktivitas kerja.
Jika memakai kalender Gregorian (Kalender Masehi), Tahun Baru Yahudi ini dirayakan pada bulan September. Misalnya tahun 2008 M Rosh Hashanah jatuh pada 29 September 2008. Tanggal itu ekivalen dengan tanggal 1 Tishrei 5769 AM (Anno Mundi). Anno Mundi adalah bahasa latin yang artinya “dalam hitungan tahun dunia”, disingkat A.M. karena orang Yahudi menganggap kalender mereka dimulai dari tanggal kelahiran Adam. Menurut perhitungan Kalender Ibrani, tanggal 1 bulan Tishrei tahun ke-1 AM adalah ekivalen dengan hari Senin, tanggal 7 Oktober tahun  3761 BCE dalam Kalender Julian (Kalender Romawi Kuno).
Ketika Panglima Pompey dari Kekaisaran Romawi Kuno menguasai Yerusalem pada tahun 63 SM, orang-orang Yahudi mulai mengikuti Kalender Julian (Kalender Bangsa Romawi yang menjajahnya). Dan setelah berdiri negara Israel pada tahun 1948 M, mulai tahun 1950an M Kalender Ibrani menurun penggunaannya dalam kehidupan bangsa Yahudi sekuler. Mereka lebih menyukai Kalender Gregorian untuk kehidupan pribadi dan kehidupan publik mereka. Dan sejak tahun 1980an, bangsa Yahudi sekuler justru mengadopsi kebiasaan Perayaan Tahun Baru Gregorian (Tahun Baru Masehi) yang biasanya dikenal dengan sebutan ”Sylvester Night” dengan berpesta pada malam 31 Desember hingga 1 Januari.

2. Perayaan Tahun Baru Bangsa Cina
 
Bangsa Cina merayakan tahun baru mereka pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari) atau jika memakai kalender Gregorian tahun baru ini terletak antara 21 Januari hingga 20 Februari. Mereka menyebutnya dengan nama Imlek.
Perayaan ini dimulai di hari ke-1 bulan pertama (zh?ng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama). Malam Tahun Baru Imlek dikenal sebagai Ch?x? yang berarti “malam pergantian tahun”.
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Cina sangat beragam. Namun secara umum berisi perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Lampion merah digantung selama perayaan Tahun Baru Imlek sebagai makna keberuntungan. Selama perayaan tahun baru orang-orang memberi selamat satu sama lain dengan kalimat: “G?ngx? f?c?i” yang artinya “selamat dan semoga banyak rejeki”.
Tahun Baru Imlek dirayakan oleh orang Tionghoa di Daratan Tiongkok, Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, Jepang (sebelum 1873), Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan tempat-tempat lain.

3. Perayaan Tahun Baru Bangsa Persia

 Orang Persia menamakan perayaan tahun baru mereka dengan nama Norouz. Norouz adalah perayaan (hari pertama) musim semi dan awal Kalender Persia. Orang Persia punya Kalender Persia yang didasarkan dari musim dan pergerakan matahari. Kata ”norouz” berasal dari bahasa Avesta yang berarti “hari baru”. Oleh bangsa Persia, hari ini dirayakan pada tanggal 21 Maret jika memakai Kalender Gregorian..
Sejak Kekaisaran Dinasti Arsacid/ Parthian, yang memerintah Iran pada 248 SM-224 M, Norouz dijadikan hari libur. Mereka merayakannya dengan mempersembahkan hadiah telur sebagai lambang produktivitas.
Perayaan ini dilakukan oleh orang-orang yang terpengaruh Zoroastirianisme yang tersebar di Iran, Iraq, Afganistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Uzbekistan, Kurdistan, Pakistan, Kashmir, beberapa tempat di India, Syria, Kurdi, Turki, Armenia, Caucasus, Crimea, Georgia, Azerbaijan, Macedonia, Bosnia, Kosovo, dan  Albania.

4. Perayaan Tahun Baru Bangsa Romawi KUNO

 Sejak Abad ke-7 SM bangsa romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun kalender ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali revisi. Sistem kalendar ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya.
Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender Julian . Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan “Quintilis” dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli). Sementara pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan “Sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk Julius, kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender Gregorian.



Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru. Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan consul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur dan semua Senat dapat berkumpul untuk memilih Konsul. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.
Orang Romawi merayakan Tahun Baru dengan cara saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Dewa Janus. Mereka juga mempersembahkan hadiah kepada kaisar.

5. Perayaan Tahun Baru Umat Kristen

 Sejak Konstantinus yang Agung menduduki tahta Kaisar Romawi tahun 312 M, Kristen menjadi agama yang legal di Kekaisaran Romawi Kuno. Bahkan tanggal 27 Februari 380 M Kaisar Theodosius mengeluarkan sebuah maklumat, De Fide Catolica, di Tesalonika, yang dipublikasikan di Konstantinopel, yang menyatakan bahwa Kristen sebagai agama negara Kekaisaran Romawi Kuno. Di Abad-abab Pertengahan (middle ages), abad ke-5 hingga abad ke-15 M, Kristen memegang peranan dominan di Kekaisaran Romawi hingga ke negara-negara Eropa lainnya.
Berdasarkan keputusan Konsili Tours tahun 567 umat Kristen ikut merayakan Tahun Baru dan mereka mengadakan puasa khusus serta ekaristi. Kebanyakan negara-negara Eropa menggunakan tanggal 25 Maret, yakni hari raya umat Kristen yang disebut Hari Kenaikan Tuhan, sebagai awal tahun yang baru.
Umat Kristen menggunakan Kalender yang dinamakan Kalender Masehi. Mereka menggunakan penghitungan tahun dan bulan Kalender Julian, namun menetapkan tahun kelahiran Yesus atau Isa sebagai tahun permulaan (tahun 1 Masehi), walaupun sejarah menempatkan kelahiran Yesus pada waktu antara tahun 6 dan 4 SM.
Setelah meninggalkan Abad-abad Pertengahan, pada tahun 1582 M Kalender Julian diganti dengan Kalender Gregorian. Dinamakan Gregorian karena Dekrit rekomendasinya dikeluarkan oleh Paus Gregorius XIII. Dekrit ini  disahkan pada tanggal 24 Februari 1582 M. Isinya antara lain tentang koreksi daur tahun kabisat dan pengurangan 10 hari dari kalender Julian. Sehingga setelah tanggal 4 Oktober 1582 Kalender Julian, esoknya adalah tanggal 15 Oktober 1582 Kalender Gregorian. Tanggal 5 hingga 14 Oktober 1582 tidak pernah ada dalam sejarah Kalender Gregorian. Sejak saat itu, titik balik surya bisa kembali ditandai dengan tanggal 21 Maret tiap tahun, dan tabel bulan purnama yang baru disahkan untuk menentukan perayaan Paskah di seluruh dunia.
Pada mulanya kaum protestant tidak menyetujui reformasi Gregorian ini. Baru pada abad berikutnya kalender itu diikuti. Dalam tubuh Katolik sendiri, kalangan gereja ortodox juga bersikeras untuk tetap mengikuti Kalender Julian sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru mereka berbeda dengan gereja Katolik Roma.
Pada tahun 1582 M Paus Gregorius XIII juga mengubah Perayaan Tahun Baru Umat Kristen dari tanggal 25 Maret menjadi 1 Januari. Hingga kini, Umat Kristen di seluruh dunia merayakan Tahun Baru mereka pada tanggal 1 Januari.

6. Perayaan Tahun Baru  Kaum Sekuler

Mengikuti budaya Romawi dan Kristen, di Era Sekuler Negara-negara Barat merayakan Tahun Baru tanggal 1 Januari. Tahun 1752 Inggris dan koloni-koloninya di Amerika Serikat ikut menggunakan sistem penanggalan kalender Gregorian.
Di Inggris, Untuk merayakan Tahun Baru para suami memberi uang kepada para istri mereka untuk membeli bros sederhana (pin). Banyak orang-orang koloni di New England, Amerika, yang merayakan tahun baru dengan menembakkan senapan ke udara dan teriak, sementara yang lain mengikuti perayaan di gereja atau pesta terbuka.
Di Amerika serikat, Tahun Baru dijadikan sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Amerika. Perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember. Orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, dimana banyak orang berkumpul.




Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan, orang-orang meneriakkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan Auld Lang Syne. Esok harinya, tanggal 1 Januari, orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi yang berisi Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba-lomba futbol Amerika dilangsungkan di berbagai kota di Amerika.

7. Perayaan Tahun Baru Umat Islam

 Tidak seperti bangsa dan umat terdahulu, Islam tidak merayakan tahun baru. Rasulullah Muhammad saw bahkan melarang meniru (tasyabbuh) budaya bangsa dan umat sebelum datangnya Islam seperti Umat Yahudi, Bangsa Romawi, Bangsa Persia, dan Umat Nasrani yang merayakan Tahun Baru mereka. Rasulullah saw bersabda:
Man tasyabbaHa bi qaumin faHuwa minHum.
Artinya: Siapa saja yang menyerupai suatu kaum/ bangsa maka dia termasuk salah seorang dari mereka. (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi)
Dan khusus tentang hari raya, Rasulullah saw membatasi hari raya umat Islam hanya pada Idul Adhha dan Idul Fithri, lain itu tidak. Rasulullah saw bersabda:
Kullu ummatin iidan. Wa haadzihi iidunaa: iidul adhhaa dan iidul fithri
Artinya: Setiap ummat punya hari raya. Dan inilah hari raya kita: Idul Adhha dan Idul Fithri.
Ketika Rasulullah saw masih hidup (570 – 632 M), Umat Islam menggunakan sistem penanggalan Arab pra-Islam. Sistem kalender ini berbasis campuran antara bulan (qomariyah) dan matahari (syamsiyah).
Setelah Khilafah Islam berhasil menaklukkan Kekaisaran Persia untuk selamanya dan membebaskan Wilayah Syam dari Kekaisaran Romawi Timur, pada tahun 17 H atau ekivalen dengan 638 M, di masa pemerintahan Amirul Mu`minin ‘Umar bin Khaththab diresmikanlah penggunaan Kalender Hijriyah. Dinamakan Kalender Hijriyah karena ‘Umar menetapkan awal patokan penanggalan Islam ini adalah tahun hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M. Hijrahnya Rasulullah saw tersebut adalah pertolongan Allah yang membuat perubahan besar pada perkembangan Islam. Sejak hijrah ke Madinah mulailah terbentuk Negara Islam dan Umat Islam.
Kalender Hijriyah dihitung dengan pergerakan bulan. Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtima’). Setahun terdiri dari 12 bulan: Muharram, Safar, Rabiul awal, Rabiul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah. Satu minggu terdiri dari 7 hari: al-Ahad, al-Itsnayn, ats-Tsalaatsa’ , al-Arba’aa / ar-Raabi’, al-Kamsatun, al-Jumu’ah (Jumat), dan as-Sabat. Ketika melakukan perjalanan ke Syam, Amirul Mu’minin Umar bin Khaththab sempat membandingkan kalendar Hijriyah dengan kalendar-kalendar Persia dan Romawi. Umar berkesimpulan bahwa kalendar Hijriyah lebih baik.
Walaupun Kalender Hijriyah telah dipakai resmi di masa pemerintahan Amirul Mu`minin Umar bin Khaththab, namun para sahabat di masa itu tidak berpikir untuk merayakan 1 Muharram (awal tahun Hijriyah) sebagai Perayaan Tahun Baru Islam. Mereka berkonsentrasi penuh untuk mengokohkan penegakkan syariat Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia. Mereka tidak pernah berpikir untuk mengadakan perayaan yang tidak disyariatkan oleh Islam dan tidak dilakukan oleh Rasululah saw. Yang demikian itu terus berlanjut pada masa kekhilafahan Bani Umayyah dan sebagian besar masa Kekhilafahan Bani Abbasiyah. Bahkan hingga masa negara Buwaihiyah, negara syi’ah yang memisahkan diri dari daulah Islamiyah Abbasiyah, negara syi’ah ini pun tidak pernah berpikir untuk menambah-nambah perayaan yang tidak diteladankan Rasulullah saw.
Karena memuliakan Islam bukan dengan cara membuat perayaan tahun baru hijriyah, tetapi dengan mengikuti sunnah nabi, berpegang teguh pada ajaran-ajarannya, dan menjadikannya dasar hukum dan petunjuk untuk menjalani kehidupan.
Sayangnya, pada abad ke-4 H kaum Syiah kelompok al-‘Ubadiyyun dari sekte Ismailiyah yang lebih dikenal dengan kaum Fathimiyun membuat hari raya tahun baru hijriyah. Kelompok ini mendirikan negara di Mesir yang terpisah dari Khilafah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Mereka ingin meniru apa yang ada pada umat Nasrani yang merayakan tahun baru mereka. Maka benarlah sabda Rasulullah saw
Akan datang suatu masa dimana kalian akan mengikuti cara hidup bangsa-bangsa sebelum kalian. Sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta. Sampai ketika mereka masuk ke lubang biawak, kalian pun ikut memasukinya. Para sahabat bertanya, “Apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?”
Dalam hadits lain: Para sahabat bertanya, “apakah mereka Romawi dan Pers?” Rasulullah menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?”
Sejak saat itu Tahun baru Hijriyah dalam kalender Hijriyah dirayakan setiap tanggal 1 Muharam. Termasuk umat Islam di Indonesia yang mengklaim dirinya sebagai Sunni, juga ikut-ikutan merayakan Tahun Baru Hijriyah yang direkayasa oleh kaum Syiah Ismailiyah yang telah murtad itu. Adapun pemerintah yang berkuasa di Indonesia lebih parah lagi, ikut merayakan Tahun Baru Masehi tanggal 1 Januari karena mengadopsi kalender Gregorian. Dan ternyata tidak hanya perayaan tahun baru yang ditiru dari bangsa dan umat selain Islam, tetapi juga dalam keyakinan, perilaku, budaya, sistem hukum dan pemerintahannya pun meniru bangsa dan umat selain Islam.

Akhirnya semoga penyampaian sejarah ini bisa membuka mata dan hati kita semua dalam mensikapi makna dari Perayaan Tahun Baru. Amin.........

Sumber Bacaan:
1. 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa. Michael H. Hart. Karisma Publishing Group
2. Umar bin Khaththab. Muhammad Husain Haekal. Litera Antar Nusa.
3. Engkaulah Rasul Panutan Kami. Abdurrahman al-Baghdadiy. Al-Azhar Press.
4. www.wikipedia.org
5. Situs Pusat Informasi Kedutaan Amerika
6. Kamus Sejarah Gereja. F.D. Wellem. BPK Gunung Mulia
* Penulis Naskah VCD Sejarah Kapitalisme, The Satanic Ideology dan VCD Sejarah Daulah Khilafah Islamiyah.

Sabtu, 11 Desember 2010

Sesuatu yang unik, mau tahu....? please go here......

A. Bubble Tree.

Liburan datang, dan memutuskan untuk kemping? Sebuah pengalaman yang spektakuler saat berkemah bisa didapat dengan menggunakan tenda transparan berbentuk gelembung sabun yang dinamakan Bubble tree oleh pembuatnya.





Tenda gelembung transparan ini, membuat pengalaman berkemah jadi berbeda, dengan dinding transparannya maka seluruh pemandangan akan terpampang tanpa penghalang, sehingga akan membuat kita merasa bersatu dengan alam sekitar. Bayangkan jika kita bisa menatap jutaan bintang di malam hari, dan sinar mentari di pagi hari, tanpa harus keluar dari tenda.




Suasana berkemah yang tradisional, seperti basah, kotor, dan lengket, akan terhapus jika anda menggunakan tenda gelembung transparan ini, tenda ini ibarat sebuah kamar hotrl transparan di tengah alam liar.



Sayangnya tenda transparan ini baru ada, dan disewakan di Prancis dengan harga sewa sekitar 400 poundsterling per malam. Menurut sang designer nya Pierre Stephane Dumas tenda itu diciptakan layaknya sebuah pondokan biasa untuk malam yang tak biasa.




Tenda transparan rancangannya itu diberi nama ‘Bubble Tree’ dan juga ‘Cristal Bubble’. Rancangan keduanya itu dapat memberikan pemandangan 360 derajat dari daerah sekitarnya. Via: Dailymail



B. Dai Haifei Egg Shape House.

Dai Haifei adalah seorang arsitek berusia 24 Tahun, dari Provinsi Hunan, China, dia mendapatkan kerja di Beijing, akan tetapi dia tidak mampu untuk menyewa apartemen di kota dengan biaya hidup tertinggi di China tersebut. Dai Haifei memutuskan untuk membangun rumahnya sendiri dengan membuat Design Rumah Murah. Setelah menghabiskan waktu selama 2 bulan, dengan dibantu teman-temannya, dia berhasil membuat sebuah rumah portable berbentuk telur yang tetutup oleh rumput dengan biaya sangat murah : Dai Haifei Egg Shape House | Design Rumah Murah



Rumah Murah Telur tersebut lalu diparkir disamping gedung tempat ia bekerja. “ Saya telah tinggal disini selama beberapa bulan, saya terhindar dari kemacetan kota Beijing dan bus yang penuh sesak. Saya dapat menyimpan lebih banyak uang, “ ujar Dai Haifei
Beginilah Dai Haifei Egg Shape House dibuat :





Cangkang Egg House dibuat dari kawat baja dan anyaman bamboo. Bagian luarnya dilapisi dengan kantong-kantong tanah yang berisi bibit rumput yang akan berfungsi sebagai insulasi.







Di Bagian dalam Egg House, terdapat tempat tidur, sedikit ruang kosong, solar panel untuk listrik, lampu, dan jendela transparan di bagian atap, tangki air, dan tempat cuci.






Keseluruhan struktur Dai Haifei Egg Shape House ini adalah portable, karna berada diatas 4 roda yang memudahkan untuk dipindah-pindah. Dai Haifei, selalu makan diluar setiap hari, menggunakan toilet umum, dan mandi di gym milik perusahaan nya.





Keren kan.....? kayaknya ide-ide di atas tadi sangat cocok kalau dipraktekan di Indonesia yang mempunyai banyak paronama indah sehingga keindahan alam kita akan selalu dapat kita nikmati setiap saat, termasuk dikala kita mau tidur semoga akan terbawa keindahan itu ke dalam mimpi. oke....ayo kita berimajinasi....



C. Motor dalam koper.

Modifikasi Motor : Motor kecil yang bisa di simpan dalam koper (bisa anda buat sendiri)



Penggemar Modifikasi motor kian meningkat, modifikasi scooter, modifikasi motor matic,modifikasi bebek, dan lainnya. Modifikasi motor kali ini, menawarkan hal unik, yaitu sebuah motor yang terpadu dalam sebuah koper, bisa anda buat sendiri sebagai hadiah bagi putra-putri tercinta para penggemar modifikasi motor.


Langkah-langkahnya sebagai berikut:


Sepintas benda ini biasa kita lihat tanpa ada suatu keunikan.



coba kita buka satu persatu.















wah....keren kan..?
Mudah-mudahan beberapa informasi ini dapat membuat kita untuk terus bermimpi dan dari mimpi-mimpi itu akan menumbuhkan semangat baru tuk berkarya. Kita berharap mudah-mudahan dari ribuan mimpi kita minimal ada satu yang dapat menjadi kenyataan......Semoga.....




Senin, 06 Desember 2010

Penyesalan memberikan pencerahan.....



Aku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini sebagai surat seorang ayah kepada anaknya yang sesungguhnya bukan miliknya, melainkan milik Tuhannya.

Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui.


Nak, menjadi ayah itu mulia. Bacalah sejarah Nabi-Nabi dan Rasul dan temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog seorang ayah dengan anak-anaknya.

Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan Nya, hingga saat usia senja ini.

Nak, saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan ibumu. Sebagai bukti, bahwa aku dan ibumu tak lagi terpisahkan oleh apapun jua. Tapi seiring waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata: "TIDAK", timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya. Engkau bukan milikku, atau milik ibumu Nak. Engkau lahir bukan karena cintaku dan cinta ibumu. Engkau adalah milik Tuhan. Tak ada hakku menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk Tuhan.








 

Nak, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa engkau. Dan dalam waktu panjang di malam-malam sepi,kusesali kesalahanku itu sepenuh-penuh air mata dihadapan Tuhan. 
Nak, banyak kesalahan yang telah ayah lakukan, tapi semua itu untuk kebaikanmu kelak. banyak hal yang semestinya tidak ayah lakukan tapi banyak hal pula yang menimbulkan hal itu terjadi hanya selama ini ayah bingung kenapa bisa terjadi. Tapi ayah masih tetap berharap semoga penyesalan ini dapat memberikan pencerahan buat ayah tuk melangkah menuju ayah yang menjadi harapan buat mu anakku.

 


Dalam menangkal penyesalan menjadi sebuah pencerahan, ayah mencoba tuk mendalami hal berikut......
Ada dua kata yang membedakan orang yang akan mencapai sukses dan orang yang mencapai gagal! Namun dalam implemenatasinya ternyata dua kata itu memiliki teman yang banyak!
Ketika kita mencoba mempengaruhi, mendorong, menstimulasi, sering terucap “Belief me”, kamu pasti bisa, “self confidence aja”yakinlah pada diri sendiri aja, kamu memiliki kemampuan untuk melakukan itu! Namun, tidak jarang orang yang memperoleh kedua perkataan/klausa/kalimat itu tidak mampu melangkah maju, ia berada dalam kebingungan/kekacauan (confuse), tak mampu berpikir secara jelas (unable to think clearly), atau ragu (doubt) karena belum memilih… Tapi ragu inilah menyebabkan ia tidak melangkah!
Seberapa besar orang mendorong, memotivasi, bahkan mengkondisikan ke situasi sukses, namun sering kita sendiri yang mendeletenya, mengabaikannya, bahkan menghentikannya… karena kita berada pada posisi “Ragu”. Apakah kita akan melangkah atau kita membelok ke kiri/kanan, atau justru putar badan dan berlari menjauh! Semua adalah kita!
Doubt ragu adalah ciri khas seorang ilmuwan untuk senantiasa mencari jawaban atas kebingungannya, namun ia tidak bergerak ke arah bingung atau kacau (confuse). Ilmuwan akan segera memikirkan berbagai langkah, pendekatan, strategi, metode, dan teknik apa yang akan dilakukan. Persoalannya, kita kadang gagal juga menentukan akan melangkah atau pulang!
Ilmuwan itu berani melangkah karena ia “yakin” setiap keputusan mengandung dua kemungkinan “Berhasil” dan “gagal”, sementara bila tidak memutuskan, ia tidak memiliki peluang! Konsekuensi gagal dan berhasil sebenarnya nyata dapat dilihat, yaitu: 50% berhasil dan 50% gagal! Ilmuwan itu tidak takut gagal, karena ia menganggap lebih baik gagal tetapi memiliki jawaban dibanding tidak memiliki pilihan dan tidak segera mengetahui gagal-atau berhasil!



Membuat keputusan semudah mengancingkan baju, melempar kerikil di tengah kolam, atau bahkan memasukkan satu sendok nasi ke dalam mulut kita yang sedang menganga! Tidak perlu pemikiran yang bermacam-macam, namun bila dalam pikiran kita isikan, bahwa dalam makanan ada racun, memasukkan kancing baju menjadi kita tidak macho, atau melempar kerikil takut terkena kepala ikan yang sedang berenang… (lucu ya!), tentu kita tidak pernah berbuat dan kita tidak pernah memperoleh hasil!
Ragu, tidak selamanya buruk! Karena ragu bisa muncul dari kehati-hatian, namun kehati-hatian tentu dilanjut dengan langkah memeriksa, berupaya memastikan, tetapi jika ragu menyebabkan kita tidak berbuat apa-apa, ia bukan ragu lagi… Keraguan akan menghilang manakala kita memperoleh kejelasan, jadi menghilangkan keraguan dapat dilakukan dengan mencari kejelasan…tapi kalau tidak mau mencari kejelasan dan tidak tahu caranya mencari kejelasan…. Mungkinkah kita sudah masuk dalam area “kacau”!

Si Kevin Kecil (film Home Alone I), menasihati kakek sang Monster yang ditakuti anak-anak sekampung untuk berani mencoba menemui anaknya yang meninggalkannya tatkala dimarahi! Semuala kakek ragu menemui anak yang sudah memberikan cucu, ia ragu karena takut ditolak! Kevin menasihati “Sudah pernah dicoba belum?”…. Ketika kakek itu mencoba, ternyata ia berhasil dan menemui kebahagiaan kembali bersama anak yang pernah meninggalkannya dan kini malah menambahinya dengan cucu… Kakek itu mencapai apa yang diinginkan, karena membuang keraguannya… ia membuat keputusan untuk siap gagal!
Jadi untuk menjadi yakin… ragu itu harus dikurangi dengan kata mencoba…. Jangan takut gagal, karena ia akan memperjelas peluang… untuk memperjelas peluang… siap saja gagal, maka ia akan berhasil…. (memperoleh jawaban dan siapa tahu berhasil memperoleh jawaban dan jawaban yang diperoleh adalah “Sukses”).


Sejak saat itu Nak, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu. Melakukan segala sesuatu karena Nya, bukan karena kau dan ibumu. Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Tuhan.
  
Inilah usaha terberatku Nak, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan Tuhan. Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Tuhan. Agar perjalananmu mendekati Nya tak lagi terlalu sulit. Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu bersama, tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Aku cuma menggenggam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Agar dapat kau rasakan perjalanan rohaniah yang sebenarnya. Saat engkau mengeluh letih berjalan, kukuatkan engkau karena kita memang tak boleh berhenti. Perjalanan mengenal Tuhan tak kenal letih dan berhenti.

Nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kataku tiap kali menatap dan menghapus air mataku, ketika aku hampir putus asa untuk menjadi ayah yang baik buat mu.

Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Tuhan, dan kudapati jarakku amat jauh dari Nya, aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Tuhan. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya. Dari ayah yang senantiasa merindukanmu.



 
 
Entah mengapa air mata menetes ketika tulisan ini ku tulis dan ku mau kau pun merasakan apa yang aku rasakan. anakku..... cintailah ayahmu selagi masih disampingmu...



Sayang ayah sungguh…




Sabtu, 04 Desember 2010

Tat kala hati berbicara......



Seekor kucing kampung menatap nanar pada sebuah pintu yang tertutup rapat.Cukup lama dia bermimpi untuk bisa menjadi salah satu penghuni di rumah itu. Tetapi ketidaktahuan membuat dia hanya mampu termangu menatap pintu itu.
Ketika suatu saat sebuah tangan hangat menggandengnya dan memberinya kunci untuk bisa masuk kepintu itu…sungguh kucing itu begitu bahagia lantaran mimpinya sebentar lagi nyata.
Masuk disebuah dunia yang sama sekali asing tak terlalu buat si kucing kampung yang sederhana itu begitu risau, dengan kesederhanaannya dia tak berharap banyak. Perlahan si kucing sederhana itu mulai mengurai mimpi, sungguh sebuah rumah hangat yang mempesona.




Perjalanan waktu senantiasa mampu merubah segalanya, bahkan sebuah hatipun tak dapat kita paksa buat berkutat pada kondisi yang sama. Ach......dasar kucing yang kelewat sederhana, dia selalu merasa bahwa apa yang dirasakannya selalu sama dengan yang dirasakan semuanya, padahal dia cuma seekor kucing yang boleh jadi terkadang bahasa yang terucap belum tentu seperti apa yang tertangkap.
Sebuah luka senantiasa tinggalkan jejak yang sama. Luka yang disamarkan hanya mampu bertahan dalam bilangan waktu tertentu. Ketika sebuah luka kembali mengoyak sungguh kita tak pernah tahu sanggupkah tubuh ini menampungnya?.
Rasanya kucing kampung yang kelewat sederhana itu harus banyak lagi belajar. Belajar buat bicara dengan bahasa hati yang sama sehingga ketika dia bicara tak lagi ada salah sangka. Rasanya si kucing sejenaklah menepi buat sekedar merenungi langkah-langkah kaki yang dapat ditempuh selama ini. Barangkali rumah ini kelewat mewah buatnya..




Ketika hati lelah akan keinginan
Ketika raga lelah akan sakit yang mendera
Ketika hati diselimuti kerinduan
Diri ini seolah terus berbisik
Mungkinkah?
Kapankah?
Harapan yang terus dipahat akan terwujud?
Seketika ku berkata pada dinding hati ini
” Dan smoga….
Bukan hanya sekedar keinginan
Yang terus mengendap didalam hati
Smoga….
Keinginan itu terpenuhi
Bisa diraih
Walaupun hanya sebagian saja yang mungkin”
Ketika ku berusaha mencerna seruan jiwaku
Hingga mengetuk dinding hati ini.



 
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini, lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku atau -Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: …di dunia atau akhirat- sukseskanlah untukku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah keredlaanMu kepadaku.”    
Amin ya Allah.....




Uhh.......hari dah larut nampaknya harus segera istirahat,  pekerjaan besok sudah mulai melirik. Semoga Allah memberikan kekuatan...Amin...