Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar (SD dan SMP), menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengadakan
hubungan-timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam
sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih-lanjut dalam dunia
kerja atau pendidikan tinggi.
SMK Negeri 6 Bandung siap Berwawasan Lingkungan
Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan pengembangan kemampuan siswa
untuk melaksanakan jenis pekerjaan pada bidang tertentu dan
mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan
kemapuan profesional siswa.
Pada saat kegiatan belajar-mengajar (KBM) berlangsung dan setelah siswa
terjun ke dunia kerja SMK telah memanfaatkan sumber daya alam dan
potensial mencemari lingkungan.. Untuk memenuhi tuntutan global akan
tenaga kerja yang kompeten dan berwawasan lingkungan maka Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan bekerja sama dengan Swisscontact membuat
Konsep Pendidikan Lingkungan hidup pada SMK.
Penerapan Konsep Lingkungan Hidup di SMK Negeri 6 Bandung
Berdasarkan Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pada Sekolah
Menengah Kejuruan (1996) organisasi pelaksanan pengelola PLH pada
Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, Pusat Pengembangan PLH untuk SMK, Pusat Pengembangan
Penataran Guru (PPPG) lingkup kejuruan, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi, dan SMK. Konsep ini dibuat agar pengelola PMK dapat
melaksanakan perannya untuk mendukung pelaksanaan PLH di SMK. Sedangkan
SMK diharapkan menyusun dan melaksanakan program PLH yang terintegrasi
pada kegiatan kurikulum dan ekstrakurikuler, melaksanakan dan
mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan, serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan PLH di sekolahnya.
Pelaksanaan dan pengembangan siswa SMK Negeri 6 Bandung yang berbudaya lingkungan
Hasil monitoring dan evaluasi oleh Dikmenjur tahun 1997-2001
menunjukkan: (a) kurang kesadaran, pengetahuan dan keterampilan siswa
sebagai cerminan perilaku siswa yang rasional dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan hidup; (b) tamatan SMK belum mempunyai sikap
profesional sesuai tuntutan pembangunan berwawasan lingkungan. Kedua hal
ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PLH di SMK tidak optimal sehingga
tujuan PLH pada SMK tidak tercapai.
Upaya mengoptimalkan tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMK Negeri 6 Bandung
Berdasarkan hal tersebut di atas,maka kami para pelaku pendidikan di lingkungan SMK Negeri 6 Bandung sudah selayaknya turut berkiprah dalam melaksanakan program pemerintah dalam menyusun dan melaksanakan program PLH yang terintegrasi
pada kegiatan kurikulum dan ekstrakurikuler, melaksanakan dan
mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan, serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan PLH di sekolahnya.
Berikut ini, dokumentasi tentang upaya-upaya Kami ( SMK Negeri 6 Bandung ) dalam menciptakan sekolah yang berwawasan Lingkungan Hidup sesuai apa yang diharapkan dalam program pemerintah dalam memenuhi tuntutan global akan
tenaga kerja yang kompeten dan berwawasan lingkungan.
Dra. Atiek adalah salah seorang guru PLH yang banyak berkiprah menjalankan program sekolah berwawasan Lingkungan.
Siswa SMK Negeri 6 Bandung sedang membuat salah satu media untuk penanaman Sosin
Lahan SMK Negeri 6 Bandung yang sangat memadai untuk menjalan kan program sekolah yang berwawasan lingkungan
Dra. Atiek (guru PLH) SMK Negeri 6 Bandung menunjukkan benih sayur Sosin yang akan dicoba untuk dibenihkan dengan siswanya, sekaligus dijadikan sebagai bahan penelitian dalam mencari media yang tepat untuk penanaman sayur Sosin tersebut. ( Semoga berhasil ya....? )
Akhirnya......Kami segenap pengelola pendidikan di SMK Negeri 6, memohon do'a restu dan dukungannya kepada seluruh siswa, para orang tua, masyarakat sekitar dan seluruh warga Indonesia yang mencintai Lingkungan Hidup ini, agar Kami dalam menjalankan amanah umat dan pemerintah ini dapat berjalan lancar. Amin.........
SMK Negeri 6 Bandung......Bisa..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar